Advaita Vedanta Sebuah Cara Pandang Melihat Kebenaran
Unsplash.com PAWELING- Salah satu senior saya membuat warung yang menyediakan berbagai jenis makanan laut, namanya adalah Shankara frozen fo...

![]() |
Unsplash.com |
PAWELING- Salah satu senior saya membuat warung yang menyediakan berbagai jenis makanan laut, namanya adalah Shankara frozen food. Tidak ada yang aneh dengan nama tersebut, tapi kekasih saya bertanya, tentang apa artinya Shankara. Konstruk berfikirnya sebagai salah satu pimred lpm aL-Millah pada masanya mungkin membuat daya kritisnya terhadap satu hal masih berjalan mulus, berbeda dengan saya.
Sebelum ditanya oleh kekasihku, saya sempat memikirkan jika nama tersebut ada hubungannya dengan agama hindu atau budha. Ini karena saya melihat dia (senior tadi) menamakan anaknya yang mirip dengan nama-nama anak orang beragama Hindu.
Tapi pikiran saya hanya berhenti sampai pada kesimpulan bahwa nama shankara memiliki arti yang baik. Pertanyaan tersebut membuat saya sedikit berfikir, dan mulai mencari-cari apa arti dari Shankara.
Maka kemudian saya menemukan ternyata shankara adalah nama dari salah satu tokoh agama hindu yakni Adi Shankara. Tapi apa menariknya dari Adi Shankara tersebut, selain dia adalah tokoh dari agama hindu.
Pada masa Adi Shankara hidup ada 3 ajaran Hindu yang terkenal dan mempunyai banyak penganut, yakni Advaita dari Shankara, Visistadvaita dari Ramanuja, dan Dvaita dari Madhva. Ajaran yang dikembangkan oleh Shankara ini memiliki keunikan, dia beranggapan jika Brahman dan Atman itu tidak dua kebenaran, tetapi satu kebenaran saja.
Brahman merupakan kebenaran yang hakiki, sedangkan Atman adalah sebuah kebenaran atau realita yang merupakan bagian dari Brahman. Kebenaran dari Brahman karena merupakan realitas tunggal maka tidak membutuhkan sesuatu untuk menjadi benar. Sementara Atman membutuhkan sesuatu sandaran untuk bisa ada seperti Brahman.
Ajaran dari Shankara inilah yang mengkritik jika Brahman dan Atman itu suatu realita yang berbeda. Advaita mengajarkan jika realita tunggal hanyalah Brahman, sementara Atman adalah bagian dari Brahman.
Tetapi Atman yang tidak sadar akan hal tersebut menganggap jika dirinya adalah suatu realita lainnya selain realita dari Brahman. Sehingga adanya suatu realita dianggap berdiri sendiri dan tidak ada hubungannya dengan Brahman.
Dunia maya dan ilusi kebenaran
Ajaran di atas memberikan garis pada pandangan pengikutnya, untuk melihat realitas tunggal hanyalah milik Brahman dan sebagai Atman hanyalah bagian dari realitas tersebut. Yang menarik dari cara pandang tersebut adalah pandangan bahwa yang terlihat oleh indrawi mungkin bisa menipu.
Contoh yang menarik adalah cara pandang kita selama ini, melihat bahwa orang yang telanjang dan berjalan kesana kemari adalah orang gila, atau ketika kita melihat orang dengan baju compang camping dan berbicara sendiri adalah orang gila. Tetapi apakah orang tersebut memang benar-benar gila.
Bagaimana jika dalam posisi menjadi orang gila tersebut, apakah kita dianggapnya waras, atau mungkin kita dianggap gila karena berbeda dengannya. Cara pandang ini juga membuat kita sedikit berfikir lebih dalam, apakah yang kita lihat lewat panca indra adalah sebuah kebenaran. Misalkan kita melihat salah satu perempuan cantic, dan kemudian kita kagum akan kecantikan tersebut. Tapi apakah memang perempuan tersebut cantik ?.
Akhirnya sebuah kebenaran itu memiliki versinya sendiri, hal ini dikarenakan pikiran kita masih menganggap jika satu realitas itu berdiri sendiri. Jika menggunakan ajaran Advaita maka kebenaran itu hanya yang datang dari Brahman, realitas kecil itu bagian dari Brahman.
Terlepas dari pengertian di atas tadi, senior saya memang benar-benar menerapkan nama Shankara di dalam usahanya. Shankara frozen food memang menyediakan makanan-makan laut, tetapi jika anda datang dan ingin menservice laptop, atau peralatan elektronik, maka dia (senior tadi) pasti akan menservice-nya.
Penulis : Lohanna Wibbi Assiddi