Sri Mulyani Sebut Ada 276 Juta Orang Terancam Krisis Pangan, Apa yang Perlu Dilakukan?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Secretary of the Treasury Amerika Serikat Janet Yellen sebelum acara pembuk...

PAWELING.COM - Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, Sri Mulyani, mengatakan dunia sedang dalam krisis energi.
"Dunia berada di tengah krisis energi global," ujar Sri Mulyani dikutip Paweling.com dari Antara News.
Sri Mulyani menyebutkan ada sekitar 276 juta orang di dunia yang terancam krisis pangan.
Hal tersebut meningkat dua kali lipat jika dibandingkan sejak tahun 2019, yakni 137 juta orang.
Selain karena Covid-19, krisis pangan juga terjadi karena adanya perang di Ukraina yang tidak kunjung selesai.
Karena harga pangan cenderung naik, sehingga terjadilah ratusan juta orang akan mengalami krisis pangan.
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral itu berharap semua pihak segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Ada urgensi dimana krisis pangan harus ditangani."
Selain itu ada juga kenaikan di bidang ekonomi, yakni pada kenaikan harga minyak mentah dunia.
Bank Dunia mencatat jika harga minyak mentah naik hingga 350 persen sejak April 2020 hingga April 2022.
"Saya yakin Anda semua sebagai Menteri Keuangan sekaligus Gubernur Bank Sentral melihat ini sebagai ancaman bagi stabilitas makro ekonomi kita, serta lingkungan yang kondusif bagi kita untuk mempertahankan pemulihan," ujar Sri Mulyani.
Dia menambahkan situasi ini akan semakin memburuk hingga akhir tahun 2022.
"Situasi saat ini pada tahun 2022, diproyeksikan akan semakin memburuk dan ini bukan kabar baik bagi kita semua."
Langkah terbaik untuk menyelamatkan kondisi tersebut adalah dengan memulai untuk menerapkan tanam mandiri.
Seperti kebutuhan dapur bisa ditanam di sekitar rumah, sehingga akan mengurangi pengeluaran bulanan.